Sugeng Rawuh
Update 22 - Mei - 2012
Minggu, 16 Mei 2010
Unjuk
Unjuk gigi memang enak. Semua orang boleh liat, karena yang ditampilin memang konsumsi publik. Siapa yang paling keren (ato bawa gandengan keren) bakal jadi pusat perhatian. Mungkin seru juga kalo seandainya jadi pusat perhatian dengan kondisi dimana everything are on the right place and right time as we planned. Semua orang akan mengira, memang adanya seperti itu dan bukan di buat2. Tapi apa sebenernya seperti itu? Menyingkirkan konflik internal, gosip, dan rahasia (kecil tapi mendalam) yang hanya dipegang oleh segelintir orang, apa masih bisa dibilang semua itu keren?
Kebutuhan apa yang paling besar dari unjuk gigi adalah memaksimalkan semua tampilan dan meminimalisir segala kekurangan. Hanya menyajikan suguhan yang enak dilihat oleh semua orang yang melihat sesuai dengan situasi dan kondisi.
Unjuk taring merupakan tindakan yang lebih ekstrim dari unjuk gigi. Taring merupakan gigi paling tajam dalam struktur digestifus mulut. Keunggulan para pengunjuk gigi adalah dia bisa tampil total tanpa menahan diri.
Kemudian apa sih guna dari kegiatan unjuk-unjuk ini? Pada saat kenyataannya tidak sama, apakah bisa dikatakan merupakan suatu pembohongan publik? Pada saat seorang melakukan kebohongan sudah barang tentu dia Munafik a.k.a Munafiq.
Sangat menggiurkan bagi mereka yang dapat melihat tindakan pengunjuk gigi (ato taring) tersebut untuk melakukan upaya klarifikasi. Pada saat tingkatan orang yang melihat masih tidak memiliki manajemen konflik kuat, maka dapat langsung saja terjun bebas dalam penyangkalan statis terhadap para pengunjuk tersebut.
Bagi para pengguna manajemen konflik, sudah dapat diperkirakan tindakan yang akan diambil. Dan tindakan itu adalah........ ya betul!
"Maka tersenyum lah dalam setiap keadaan. Karena pada saat tersenyum, disitulah tercipta kedamaian dalam benak orang yang melihatnya."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar