Sugeng Rawuh

Update 22 - Mei - 2012

Rabu, 14 Maret 2012

Kepology

Definisi kepo memiliki berbagai pengertian namun demikian pada dasarnya hanya terdapat dua pemahaman yang mengerucut menjadi satu kepastian arti, yaitu :
1. Berasal dari bahasa hokkian.
Ke = Bertanya, Po (Apo) = Nenek2.
Jadi artinya nenek2 yg suka bertanya2.
Pingin tau banget gitu..

2. Knowing Every Particular Object (K.E.P.O.)

Kepo adalah perpaduan ilmu yang memiliki seni curiga yang disertai dengan kepedulian terhadap sesama sekaligus pemuas nafsu pribadi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan berlandaskan asas sama rata sama rasa.

Jadi kalo-kalo ada yang pengen tau banget (sekali aja bangetnya) kenapa tulisan ini di buat, mungkin bisa ngaca aja ke diri sendiri ya.

Kemudian para ahli biologi yang diragukan keahliannya dan masih menunggu pengakuan dari RT 13 dan RT 17 mengatakan bahwa :
"Kepo disebabkan oleh lonjakan enzim kepogen sehingga memicu kepotoxic yang menyebabkan percepatan proses keposintesis dan dapat mengakibatkan hyperkepomia apabila tidak ditangani secara klinis."

Para Insinyur dari salah satu institut terkemuka (IhTB) telah secara resmi merilis alat pengukur yang digunakan untuk mengetahui tingkat kepositas dalam proses keposintesis yaitu Kepometer. Kepometer menggunakan indikasi kedipan mata, permainan jari, dan tarikan nafas pelaku dalam urutan bilangan cacah kuadrat.

Kepotoxic yang merupakan senyawa percampuran antara niat jahat, sirik dan tidak menerima kenyataan, memiliki tingkatan yang berbeda-beda sesuai dengan hierarki dalam diagram Kepotoximology.

Kepogen adalah enzim kepo yang dihasilkan oleh kelenjar kepodula dalam hati yang dikirimkan ke otak dengan penghantar syaraf sensorik. Pergerakan kepogen sangat dipengaruhi oleh faktor emosi yang tidak stabil (Red: Bukan Labil!).

Kepomia merupakan salah satu penyakit dalam ilmu Kepology yang disebabkan Virus K3p0-51H. Virus ini pertama kali ditemukan pada masa Ptolemy saat sedang melakukan penelitian terhadap Rekhyt di wilayah Mesir.

Menurut mahzab Sociologi Kepo, Kepo terjadi atas beberapa alasan umum yaitu :
1. Suka terhadap sesuatu. Kata sesuatu dalam konteks ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan pemilik 'Jambul Kathulistiwa' apa lagi dengan para pihak yang selalu menggunakan kata ini untuk hal yang tidak tepat seperti misalnya menutup artikel blognya dengan kata tersebut yang pada dasarnya tidak memiliki relevansi yang jelas.
2. Tidak suka terhadap sesuatu. Alasan ini biasanya disertai dengan keinginan untuk berbuat jahat atau dengan kata lain terdapat niat tidak baik yang ingin dicapai. Gejala ini terlihat pada Individu yang pencemburu, tidak suka melihat orang senang, tidak suka orang lain lebih baik dari dirinya, pasangannya lebih tersenyum saat berinteraksi dengan satu individu tertentu, dan sebagainya.
3. Tidak ada pekerjaan lain yang lebih bermakna untuk dikerjakan. Istilah ini biasa dikenal dengan 'ngga ada kerjaan'. Biasanya kepo yang terjadi digunakan sebagai alat untuk mencapai kepuasan bathin yang tak kunjung terpuaskan. Kebiasaan untuk membicarakan hal-hal yang sebenarnya termasuk dalam kategori Gunjingan (Gosip) menggunakan Kepo sebagai sarana untuk menggali informasi di masyarakat dalam rangka mempertebal katalog peristiwa-peristiwa atau hal-hal yang menjadi amunisi pergunjingan berikutnya.

Permasalahan sosial yang timbul sebagai efek dari Kepo adalah semakin meningkatnya pembicaraan yang tidak memiliki arti baik bagi pelaku maupun masyarakat sekitarnya. Dampak dari kepo tersebut akan mempengaruhi keseluruhan komunitas namun dalam tingkat Kepositas yang berbeda-beda.

Simulasi :
1. Kepo dilakukan terhadap teman atau sahabat sendiri (atau sahabat pacar) semata-mata hanya untuk mencari bahan pembicaraan terhadap orang-orang dilingkungan tersebut secara terpisah. Kata kunci yang digunakan biasanya 'ini rahasia yah' atau 'jangan bilang siapa-siapa ya' atau bahkan 'janji jangan di sebarin ya'. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan yaitu
"ngapain lu ngomong klo itu rahasia (orang) yang lu sama sekali ngga punya hak untuk ceritain itu kesiapapun?"

Pada titik ini penulis akan menggunakan bahasa yang tidak baku untuk pemahaman yang lebih baik dari pembaca.*

2. Kepo-nya keluar waktu mau cari tau soal orang yang disukain. Kepo kesana kemari hanya untuk muasin diri sendiri dan kesakit hatian karena orang yang disukain lagi jalan sama orang lain. Pelaku biasanya ngerasa dirinya lebih baik dari pada pasangan orang yang disukainya itu. Biasanya yang model begini bakalan mengarah ke yang nomor 1 diatas dan ngga bisa berenti sampai menghasilkan tindakan yang berdampak langsung ke pasangan si orang yang disukain tadi.

3. Kepo juga bisa terjadi karena memang pelaku memiliki jiwa tulus untuk berbuat kebaikan bagi sesamanya yang tidak diikuti dengan harapan imbalan sebagai timbal baliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar